"Believe nothing, no matter where you read it or who has said it, not even if I have said it, unless it agrees with your own reason and your own common sense."

Ampun tuanku, sembah patek harap diampun...Patek ingin menyampaikan siapakah PENGKHIANAT sabenar kepada ketuanan Sultan di negara ini...malah dikalangan tuanku pun ada yang bersekongkol dengan mereka kerana di beri habuan yang lumayan...Patek patek yang marhaen dinegara ini masih tetap setia dengan tuanku walau pun difitnah dengan pelbagai tuduhan..ampun tuanku beribu ampun, sembah patek harap diampun..

Saturday, January 8, 2011

TERKINI: Migrant Care Sahkan Laporan Robengah Diperkosa..Siapa yang Menipu?




Oleh: Pria Malaya



1. Hari ini terdapat dua laporan yang bercanggah antara satu sama lain mengenai isu 'menteri rogol amah'..di satu pihak, pengerusi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat menafikan isu ini, bahkan menurutnya, Robengah telah menafikannya dan isu ini sebenarnya langsung tak wujud..boleh baca di dlm laporan "DetikNews" di SINI..



2. Di satu pihak yang lain, Migrant Care dalam satu kenyataan medianya hari ini, mempertahankan laporannya yang terdahulu berkaitan dokumen Robengah diperkosa, malah menurut Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah Jumat, mereka tidak sesekali gentar dengan ugutan pemerintah Malaysia..boleh baca dalam laporan "Tempo Interaktif" di SINI..



3. Menurut kementerian Luar Negeri Indonesia pula, kerajaan Indonesia tidak boleh mengambil tindakan lanjut kerana mangsa dikatakan tidak membuat laporan rasmi sama ada kepada polis atau lain2 badan bebas..namun ini bukan bermakna isu ini akan ditutup terus..katanya jika ada maklumat terkini atau tuntutan dari tenaga kerja Indonesia, maka kerajaan Indonesia akan bertindak..baca seterusnya dalam laporan "Tempo Interaktif" di SINI..

3. Mohd Sayuti Omar (MSO) ketika mengulas isu ini pula mendakwa:

"Penafian amah itu tidak akan menamatkan isu menteri berkenaan. Dalam kepala orang kampung, budak sekolah, guru Tadika, tukang gunting, pemandu teksi, penjaga lif, budak pejabat semua bertanya... betulkah? Benarkah? Takkan le? Semua pertanyaan berbentuk tanda seruan itu sudah cukup untuk menteri berkenaan berundur perlahan-lahan.

Tidak susah untuk beliau berundur kerana tuduhan itu (kalau ia benar). Menteri itu seorang ahli bahasa, dia boleh putar dan menghalalkan tindakan itu. Dia boleh tenggelamkan dalam bahasa berbunga-bunganya."
Boleh rujuk artikel penuh beliau di SINI..

4. Membaca penulisan MSO diatas membuatkan penulis teringat kisah seorang bekas Menteri Umno/BN yang dituduh meraba punggung seorang pelayan hotel sekitar tahun 2008 disebuah hotel di ibu negara..rentetan perlakuan tersebut, wanita berkenaan yang ditemani teman lelakinya membuat laporan polis empat hari selepas kejadian..

5. Namun kalian tahu apa keputusan dari kes ini??..ya, wanita tadi tiba2 menarik semula laporan polis terhadap menteri Umno itu, dan kes ini 'ditutup' begitu sahaja...boleh lihat versi video di SINI dan diSINI...so, apa kaitannya kes 'menteri raba punggung' ini dgn kes 'menteri rogol amah' di sini??...korang fikirlah sendiri..

6. Untuk yg terakhirnya, seruan penulis pd blogger Umno, daripada kamu meroyan dan melalut jauh, ada baiknya kalian menasihati baik2 supaya Rais Yatim menyaman Migrant Care andai laporannya tidak benar..ingat, isu ini bakal meledak dlm situasi yg tidak dijangka2, bahkan kesannya bukan shj tercalit pd parti Umno, malah pada negara Malaysia..

Akhir kalam..berani kerana benar..fikir2kan..wallahua'lam..

p/s: Pada blogger Umno terbabit, penulis masih menunggu jawapan kalian dalam isu ini di SINI..mohon disampaikan pada blogger2 yg berkenaan...


Migran CARE akui laporan kes rogol amah

NGO buruh Indonesia, Migrant CARE dalam satu sidang media di Jakarta hari ini mengakui telah membuat siasatan berhubung dakwaan seorang menteri Malaysia yang telah merogol pembantu rumahnya seorang wanita warga Indonesia.

Dalam kenyataan bersama yang dibuat oleh Pengarah Eksekutif, Anis Hidayah dan Penganalisis Polisi, Wahyu Susilo, mereka juga mengesahkan dokumen rahsia bertajuk 'Laporan Investigasi Robengah (BMI)' yang didedahkan beberapa blog politik adalah laporan hasil siasatan mereka.

"Migrant CARE pada pertengahan bulan Juli 2007 silam, memang telah melakukan investigasi mengenai kasus dugaan perkosaan yang dialami oleh RB dengan pelaku majikannya selama menjadi PRT migran di Malaysia. Dan majikannya adalah seorang menteri.

"Namun pihak korban tidak mau kasus tersebut diungkap ke publik dan tidak menuntut secara hukum. Dan Migrant CARE kemudian menyerahkan hasil investigasi tersebut kepada pihak pemerintah yakni, Mabes Polri dan KBRI Kuala Lampur," kata mereka seperti kenyataan media yang diterima Harakahdaily.

Menurut mereka lagi, sehingga ianya didedahkan oleh Wikileaks pada akhir Desember 2010, Migran Care tidak pernah menghebahkan kes tersebut kepada mana-mana pihak ekoran permintaan magsa, Rubingah.

Bagaimanapun kata mereka, dengan terungkapnya kes tersebut mereka berharap agar pemerintah Indonesia mampu berbuat sesuatu untuk keadilan mangsa.

"Kasus ini juga memberikan pelajaran kepada pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk segera menuntaskan revisi MoU antara Indonesia-Malaysia tentang perlindungan PRT migran.

"Diharapkan revisi MoU tersebut akan menjadi inastrumen hukum yang melindungi sekaligus meminimalisir kerentanan-kerentanan PRT migran Indonesia terhadap berbagai bentuk pelanggaran HAM, seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual dan perkosaan," kata kenyataan media mereka.

Versi akhbar Indonesia..
[tempointeraktif.com]

Migrant Care Tidak Takut Digugat Pemerintah Malaysia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pada 26 Desember 2010 lalu, Wikileaks membuka sejumlah dokumen rahasia ke publik. Satu dokumen di antaranya mengenai kasus pemerkosaan pekerja wanita asal Indonesia, berinisial RB, di Malaysia pada 2007 silam. Menurut dokumen itu, RB diperkosa oleh majikannya yang juga seorang menteri di Malaysia.


Satu sumber yang disebut-sebut Wikileaks adalah Migrant Care. Meski perhimpunan buruh itu membantah telah membocorkan dokumen ke Wikileaks, namun mereka menyatakan tidak takut bila pemerintah Malaysia melayangkan gugatan.


"Kalau ada gugatan kami tidak punya kepentingan tidak berani. Tidak ada masalah apa pun," kata Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, Jumat (7/1).

Alasan Anis tidak merasa takut karena proses investigasi dilakukan berdasar laporan keluarga korban, penyelidikan dilakukan ke korban secara mendalam, dan Migrant Care tidak pernah membocorkan hasil investigasi itu. "Lagi pula yang kami ungkap dugaan kasus pidana yang kerap dialami TKI di Malaysia."

Dia juga mengaku bila Migrant Care tidak memiliki kepentingan dengan pemerintah Malaysia atau majikan RB yang merupakan menteri itu. "Yang kami lakukan adalah pekerjaan sebagai pemerhati buruh," ujarnya.

Baca juga terjemahan laporan Free Malaysia Today tentang isu ini dibawah..

Jakarta Sudah Tahu Kes Robengah Sejak 2007 Lagi!!

PETALING JAYA: Kerajaan Indonesia sudah mengetahui kes Menteri Penerangan, Kominukasi dan Kebudayaan Malaysia, Rais Yatim yang didakwa merogol seorang pembantu rumah Indonesia, Robengah sejak tahun 2007.

Bagaimanapun, ia tidak menjadi satu isu besar apabila Robengah sendiri tidak mahu menekan tuduhan undang-undang terhadap Rais atas alasan takut dan malu.

Pengarah Migrant Care Malaysia, Alex Ong memberitahu FMT (Free Malaysia Today) bahawa jabatan Migrant Care Indonesia yang telah merangka draf laporan berdasarkan temuramah dengan Robengah dan penyiasatan selanjutnya.

Laporan asal dari Free Malaysia Today di bawah.

PETALING JAYA: The Indonesian government has known about Information, Communications and Culture Minister Rais Yatim’s alleged rape of an Indonesian maid, Robengah, since 2007.

However, it did not make an issue out of it as Robengah did not want to press charges against Rais out of fear and shame.

Migrant Care Malaysian country director Alex Ong told FMT that its Indonesian department had drafted a report based on an interview with Robengah and subsequent investigations.

Ong said that Migrant Care in Indonesia had sent officers to interview Robengah in 2007, after she was sent back from Malaysia.

“We confirm that the document is original and from us. After Migrant Care did the report, we came out with a statement and sent it to the Indonesian embassy in KL, and to Mabes Polri (Indonesian police headquarters),” Ong said.
The report was also allegedly released through Internet whistleblower WikiLeaks, and was recently highlighted by Ahiruddin Attan (better known as the blogger Rocky Bru).

Migrant Care, however, maintained that it did not release the report.
“The leak was not from us. If we wanted to do it, we would have done it in 2007. Not in 2010. Migrant Care did not reveal this case in accordance with the victim’s request,” Ong said.

“With the unfolding of the case, Migrant Care hopes that the Indonesian government will resolve this case in the interest of justice,” he said.
Migrant Care also told FMT that a press conference over Robengah’s report was held this afternoon in central Jakarta. Hence, the issue has been widely discussed in the Indonesian media.

According to online news portal Detik, the Indonesian Ministry of Foreign Affairs had known about Robengah’s case since 2007.

“I have read reports on this issue. But based on our information in 2007, when we raised the matter, the victim chose not to follow it up with the police,” Foreign Minister Marty Natalegawa was quoted as saying in Detik’s website.

Indonesian newspaper KOMPAS quoted Migrant Care Policy analyst Wahyu Susilo as saying that the government could not do anything over Robengah’s report.

“They were unable to do anything at the time because our report could only protect the victim, and at the same time, there was no Witness Protection Agency,” he said.

Isu Rais Yatim : Jawapan AMK kepada PM Najib Razak

Angkatan Muda Keadilan Malaysia (AMK) menyelar kenyataan terbaru Perdana Menteri, Dato’ Sri Najib Tun Razak yang mempertikaikan dakwaan ke atas Menteri Penerangan, Komunikasi & Kebudayaan Datuk Seri Utama Dr. Rais Yatim.

Antara lain Najib mempertikaikan kenapa dakwaan yang berlaku pada tahun 2007 dibangkitkan pada tahun 2011. Suka diingatkan, isunya bukanlah masa, sebaliknya isu yang timbul ialah salahlaku jenayah seksual yang didakwa telah berlaku dan tentunya secara tidak langsung boleh menyebabkan kekeruhan hubungan diplomatik antara Malaysia dan Indonesia.

Isu ini pernah dikemukakan oleh MigrantCare, NGO yang bertanggungjawab mengenai isu kebajikan pekerja Indonesia di Malaysia pada tahun 2007, tetapi tidak ada sebarang tindakan oleh kerajaan pada ketika itu.

Tindakan Najib mengatakan bahawa ‘Rais tidak boleh dihakimi sehinggalah siasatan dijalankan’ juga adalah satu kenyataan yang sangat tidak bertanggungjawab !

Terbukti wujud dua set undang-undang yang berbeza untuk ahli Umno dan musuh Umno. Di saat Datuk Seri Anwar Ibrahim diserang media, dinafikan hak bersuara, dikecam peribadinya di sebalik perbicaraan mahkamah yang lompong dan belum dibuktikan bersalah, tindakan Najib ini jelas bersifat dangkal.

Sekiranya benar sebagaimana kata Najib bahawa dakwaan ke atas Rais ini perlu disiasat, maka wujud kewajaran mendesak agar Rais digantung tugas atau direhatkan sementara daripada menjalankan tugas selaku ahli kabinet untuk mengelakkan sebarang ‘conflict of interest’.

Malaysia tidak harus lupa dengan insiden penarikan diri Rais selaku calon Setiausaha Agung Komanwel pada tahun 2007 dahulu,kira-kira 5 bulan selepas dakwaan merogol amah beliau tercetus. Apakah ada rahsia di sebaliknya? AMK mendesak agar Najib selaku Timbalan Perdana Menteri ketika itu menjawab persoalan ini pada kadar segera.

Isu di bawah ada kaitan

.

No comments:

Post a Comment

Jika Anda terlepas.....ada ulang tayang disini????

Lagi disini

Tambah satu lagi........lepas ni...lu fikir la beb....

RPK Speaks His Mind - Altantuya Statutory Declaration